-800x775.png)
Selamat Hari Guru!
GURU ADALAH SUMBER INSPIRASI
Mengenang masa-masa indah pada tahun 1986 sebagai awal cikal bakal, sebagai tonggak sejarah peribadi, mimpi seorang anak desa, sejak kecil di benak hati yang paling dalam ‘"Guru" adalah sebuah
cita-cita.
Masa kecilku ada dua profesi yang menjadi
sebuah obsesi hidup yang terus diingat
dan didambakan kelak adalah “Guru” niat tersebut menjadi
sebuah kenyataan, dan bisa disandang sebagai profesi guru sampai hayat
memisahkan jasad ini. Alhamdulillah mimpi itu semua sudah terjawab dan bisa
dirasakan manfaatnnya oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Sebaik-baik manusia adalah orang bisa memberi manfaat kepada orang lain, oleh karena itu
menjadi guru bagian dari dambaan hati yang paling dalam, rupanya Allah SWT tidak tinggal
diam semua mimpi itu menjadi kenyataan berkat kesungguhan dan doa yang
senantiasa dipanjatkan secara rutin setiap habis ibadah salat lima waktu sesekali ditambah dengan
salat-salat sunnat lainnya, seperti salat dhuha, tahajjud dan hajat, disaat-saat waktu luang.
Guru adalah pahlawan
tanpa tanda jasa. Sebuah selogan
yang senantiasa digaungkan saat-saat menjelang “Hari Guru" tepatnya tanggal 25
November, ketika
anak-anak kami masih di bangku Sekolah Dasar dan Sekolah Pertama, kami sebagai
orang tua sudah selayaknya senantiasa
siap membantu PR (Pekerjaan
Rumah) oleh karena itu kami sadar betul bahwa peran serta orang tua untuk
mencerdaskan dan menjadikan putra-putri kami kelak menjadi orang yang berguna bagi
dirinya, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, mudah-mudahan kelak
menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Namun terkadang bantuan kami sebagai orang tua untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas tersebut masih dianggap belum layak (sempurna) menurut anak,”
Kata bu guru di sekolah begini/ begitu”, dan dianggap ibunya tidak sama
penjelasannya dengan gurunya, pada intinya anak-anak sangat menghargai ilmu
yang sudah disampaikan oleh Bapak/Ibu
guru di bangku sekolah, jasamu tiada tara wahai Bapak Ibu guru, tak ada tanda
jasa yang ia(guru) terima. Tidak ada pangkat (bintang) 1, bintang 2
ataupun bintang-bintang yang lain, Guru adalah yang mengajarkan kita menulis dan membaca. “Jika pengetahuan adalah
cahaya bagi kehidupan, maka kau adalah bintang yang senantiasa menyebarkan
cahaya hingga ke penjuru Negeri terima kasih guru, semoga amal ibadahmu tak terhingga
sampai ke alam baka”. Kebanyakan orang
tua kurang paham bahwa guru benar-benar penuh pengorbanan, saat musim penghujan
guru tidak ada kata "hujan" walaupun basah kuyup hanya berlapis jas hujan tipis
yang penting harus sampai di sekolah lebih awal dari muridnya. Oleh karena
itu, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati guru.
Menjadi guru jangan
hanya ingin menjadi orang yang didengarkan kata katanya, tetapi juga harus
bersedia mendengarkan kesulitan yang dihadapi oleh muridnya. Prinsip dasar
inilah yang sering dilupakan, sehingga kalau kita mau bicara dengan jujur, pada
masa ini, yang berdiri di depan kelas, kebanyakan adalah tenaga tenaga
pengajar. Bagaimana mungkin menjadi guru, setelah satu tahun mengajar, masih
tidak dapat menghafal nama murid muridnya. Masa depan duna ini sejatinya ada di
tangan seorang guru. Jangan pernah lelah untuk menjadi pelita negeri ini, Jadilah
engkau “Patriot Pahlawan“ bangsa.
Wakasek Bidang Kesiswaan SMK